LOTENG-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc menegaskan, Revitalisasi Posyandu menjadi salah satu target capaian kerja TP PKK NTB.
“Revitalisasi Posyandu sebagai program unggulan pemerintah provinsi sangat strategis sebagai titik perubahan di desa dan sudah digaungkan ke seluruh Indonesia,” ujar Bunda Niken, sapaan akrabnya, di kantor Desa Pemepek, Kecamatan Pringgarata, Loteng, Selasa (15/06).
Hal itu dijelaskan, isteri orang Nomor satu NTB tersebut, menjadi pemacu TP PKK NTB untuk mendukung penuh tercapainya program unggulan Revitasilasi Posyandu.
Hingga saat ini, Desa Pemepek sudah memiliki 6 Posyandu Keluarga dari 16 dusun yang ada. Loteng sendiri memiliki 1700 Posyandu dengan 8000 kader. Dan akan terus digenjot kuantitas serta kualitasnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di Desa.
Plt Sekretaris Daerah Loteng, M Nazili mengatakan, penguatan kapasitas kader terus dilakukan termasuk kesejahteraan. Beberapa program diantaranya pemberian BPJS juga insentif rutin dari Anggaran Dana Desa.
<span;>”Kami akan terus tingkatkan sehingga pemberdayaan masyarakat melalui Posyandu ini benar benar menjadi wadah partisipasi masyarakat”, ujar Nazili. (diskominfotikntb)
PKK NTB Siap Menjadi Organisasi Modern
Sementara itu, salah satu perubahan paradigma hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB adalah menjadikannya organisasi modern dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Hal itu dikatakan Ketua TP PKK, Hj. Niken Saptarini Widyawati, SE, M.Sc, di depan kader PKK Kabupaten Lombok Tengah.
“Dalam agenda kerja kelompok kerja atau Pokja 1, kegiatan kerja yang lama mengenai pola asuh anak dan remaja dengan kasih sayang diganti menjadi pola asuh di era digital,” jelas Bunda Niken, sapaan akrabnya, di kantor Desa Pemepek, Selasa (15/06).
Bunda Niken, beberapa perubahan kegiatan TP PKK yang harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Begitupula dengan kegiatan keluarga sehat dan sejahtera, ditambahkan menjadi keluarga bebas narkoba. Kemudian kegiatan literasi ditambahkan pula keluarga sadar administrasi kependudukan, agar keluarga dapat mengakses layanan layanan pemerintah.
Selain itu ada pula literasi tentang pernikahan dini, kegiatan PKK Goes to School, PKK Goes to Majelis Ta’lim serta PKK sahabat anak dan remaja pengganti Karang Taruna yang kini mulai hilang.
Dalam agenda kegiatan Pokja 2 hasil Rakernas yang fokus pada ekonomi dan pendidikan mewajibkan PAUD Holistik dan Integratif selama setahun. Di bidang ekonomi, TP PKK NTB mulai mendorong agar PKK desa mendirikan koperasi dan toko PKK. Kegiatan Pokja 3 menambahkan literasi rumah sehat layak huni dan sanitasi sedangkan Pokja 4 menambahkan stunting dan penanganan Covid 19 dalam agenda kegiatannya.
Mengawali roadshow TP PKK NTB di kabupaten Lombok Tengah dan akan berlanjut ke sepuluh kabupaten/kota, Bunda Niken berpesan, kegiatan PKK tidak hanya kegiatan rutin. Sebagai bagian dari upaya menuju keluarga sejahtera, tanggungjawab sebagai ibu dan warga masyarakat menjadi semangat para kader PKK.
“Paling sederhana dari memanfaatkan teknologi informasi itu kan komunikasi dan berbagi informasi tentang kegiatan lewat smartphone masing masing yang sekarang ini semua orang pasti punya,” terang Bunda Niken.
Ketua TP PKK Loteng, Nurul Aini Fathul Bahri mengatakan, kunjungan ini sangat dinantikan oleh kader PKK Loteng untuk memperoleh informasi terbaru dari hasil Rakernas dan pembekalan bagi para kader.
“Saat ini kami fokus agar Posyandu Keluarga bisa diwujudkan dari Posyandu yang ada,” ujar Aini.
Apresiasi Dukungan Pemkab Loteng
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Hj. Niken Widyawati Zulkieflimansyah juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah yang telah memfasilitasi kerajinan dan kesenian masyarakatnya dengan sangat baik.
Pasalnya, Dekranasda Lombok Tengah sudah menyiapkan showroom bagi perajin dan UKM untuk memamerkan produk kerajinan Loteng. Begitupula dengan pengurus Lembaga Seni dan Qasidah (LASQI) Loteng, meski baru dilantik, pengurus telah melakukan seleksi grup kesenian untuk mengikuti qasidah kolaborasi yang direncanakan LASQI NTB.
Hal tersebut disampaikan Bunda Niken, sapaan akrabnya, saat melantik pengurus LASQI berbarengan dengan pengurus Dekranasda kabupaten Lombok Tengah, di aula kantor Bupati Loteng, Selasa (15/06).
“Saya benar benar mengapresiasi dukungan Pemkab Loteng yang memfasilitasi kerajinan dan kesenian sangat baik. Semoga para pengurus dapat bekerja dengan baik dan memajukan kerajinan dan kesenian Lombok Tengah,” ucap Bunda PAUD Nasional tersebut.
Bunda Niken percaya, Lombok Tengah yang memiliki kekayaan dan kesenian yang sangat beragam dapat lebih berkembang di masa depan. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi dalam pemasaran dan mulai merencanakan rumah kemasan untuk branding dan packaging produk agar menjangkau pasar lebih luas.
Begitupula dengan LASQI yang dinilainya sangat perhatian dengan kesenian setelah lima tahun pengurus lama tak beraktifitas. Iapun mengapresiasi langkah seleksi seniman qasidah oleh Ketua LASQI yang baru, Nurul Aini Fathul Bahri untuk berpartisipasi dalam qasidah kolaborasi.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah, H. Fathul Bahri mengatakan, dinamika masyarakat Lombok Tengah yang intens membuat seluruh sektor pembangunan membutuhkan perhatian. Namun demikian, Fathul menilai kesenian dan kerajinan patut mendapatkan perhatian karena melibatkan UKM dan perajin yang menjadi tulang punggung ekonomi. Begitupula dengan kesenian yang harus terus dipelihara sebagai kekayaan budaya.
“Semua harus mendapatkan perhatian. Mudah mudahan dengan ikhtiar kita masyarakat Loteng dapar merasakan manfaatnya,” jelas Fathul. (diskominfontb)