SENTUL, LOMBOK EXPRESS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) mengajak semua pihak dalam upaya menjaga saudara-saudara sebangsa yang pernah terpapar ideologi kekerasan melalui program deradikalisasi. Upaya bersama tersebut turut melibatkan Forum Komunikasi Aktivis Akhlakulkarimah Indonesia (FKKAI) dan Yayasan Persadani untuk menciptakan Indonesia yang damai, harmoni dan anti kekerasan.
“Mari kita bersama-sama menjaga bangsa dan negara kita yang damai anti radikalisme dan kekerasan. Mari kita juga peduli dalam proses deradikalisasi dan mendampingi napiter dan eks napiter beserta keluarganya agar mereka tidak kembali terpapar paham radikalisme dan terorisme,” kata Kepala BNPT RI Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si saat bertemu dengan (FKKAI) dan Yayasan Persadani di Kantor BNPT RI, Sentul pada Kamis (20/7).
Kepala BNPT RI mengajak kedua organisasi ini untuk terus menyebarkan benih-benih anti radikalisme dan kekerasan terutama dalam rangka pencegahan dan deradikalisasi berbasis soft approach.
Lebih lanjut, Kepala BNPT RI melihat sangat riskan bagi eks napiter dan keluarga mereka untuk kembali dipengaruhi oleh jaringan terorisme. Untuk itu, mereka harus mendapatkan pendampingan terutama melalui pemberdayaan ekonomi.
“Kita tidak ingin melihat keluarga, anak dan istri mereka menjadi dendam dan dimanfaatkan oleh jaringan terorisme untuk bergabung dengan mereka. Oleh karena itu kita dapat membantu proses pendampingan istri dan anak-anak mereka, diberikan pekerjaan sementara anak-anak ini kita bantu dapat bersekolah. Begitu pun dengan yang telah kembali ke masyarakat dapat memiliki pekerjaan,” katanya.
Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Permadani mendukung penuh BNPT RI dalam upaya penanggulangan terorisme terutama terkait deradikalisasi. Yayasan Persadani akan ikut membantu keberhasilan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) Temanggung.
“Kami siap membantu program deradikalisasi salah satunya dengan membantu pemasaran dan penjualan produksi kopi di KTN Temanggung,” jelas perwakilan Yayasan Persadani Sri Pujimulyo Siswanto
Hal serupa disampaikan oleh Perwakilan dari FKAAI, M. Nasir Abas yang juga seorang mantan anggota organisasi terorisme. Dirinya mengatakan FKAAI akan berupaya maksimal dalam mengajak mantan napi terorisme untuk berubah haluan dalam rangka mencintai dan membela NKRI.
“Dulu kita (para mantan napiter) militan memperjuangkan negara Islam, sekarang kita harus militan membela NKRI,” jelasnya. (BNPT/red)