JAKARTA, LOMBOKEXPRESS.ID–Anggota Komisi VII DPR RI, Mukhtarudin, memberikan dukungan penuh terhadap visi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang bertekad menjadikan Indonesia sebagai kampiun industri halal dunia pada tahun 2024.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai target tersebut, dengan jumlah penduduk muslim mencapai 231 juta orang atau sekitar 85 persen dari total populasi negara. Dalam rangka memperkuat visi tersebut, Mukhtarudin mendorong pemerintah untuk berkoordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) guna memperluas sosialisasi sertifikasi halal kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Melalui pengetahuan yang baik dan menyeluruh tentang sertifikasi halal, diharapkan target pemerintah untuk memberikan sertifikasi halal bagi seluruh restoran dan usaha lainnya dapat tercapai dengan sukses,” ujar Mukhtarudin pada hari Sabtu, 22 Juli 2023.
Politisi Golkar dari Dapil Kalimantan Tengah ini juga berharap pemerintah dapat memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada UMKM yang mengalami kesulitan dalam memperoleh label/sertifikat halal.
“Sertifikasi halal bukan lagi tren domestik di Indonesia, melainkan standar penting dalam sektor industri dan perdagangan produk secara internasional,” tambah Mukhtarudin.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa ekonomi syariah dan industri halal telah membuktikan diri sebagai pilar penting dalam perekonomian, menjadi mesin pertumbuhan baru baik di tingkat global maupun domestik.
Agus menambahkan bahwa potensi kegiatan ekonomi dari industri halal, yang mencakup sektor makanan dan minuman, fesyen, kosmetik, farmasi, pariwisata, media, dan jasa keuangan, diperkirakan akan mencapai Rp4.375 triliun.
“Kementerian Perindustrian terus berfokus pada pengembangan ekosistem industri halal di dalam negeri,” kata Agus.
Menurut laporan dari Dinar Standard, pada tahun 2025, umat muslim di seluruh dunia diperkirakan akan menghabiskan USD2,8 triliun untuk produk halal.
Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan sektor prioritas Halal Value Chain (HVC) di dalam negeri, seperti pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim, akan berkontribusi sebesar 4,5 – 5,3% pada tahun 2023, mendukung lebih dari 25% ekonomi nasional.
“Kemajuan ekonomi syariah dan industri halal didorong oleh besarnya populasi umat muslim, meningkatnya kesadaran akan nilai-nilai etika Islam yang terkait dengan konsumsi produk halal dan thoyyib, serta berbagai strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menperin menegaskan bahwa Indonesia, dengan populasi umat muslim sebesar 241,7 juta orang pada tahun 2022 atau sekitar 87% dari total penduduk, memiliki potensi besar sebagai pasar konsumen halal terbesar di dunia, yaitu sekitar 11,34% dari pengeluaran halal global senilai USD281,6 miliar pada tahun 2025.
“Kita harus mereposisi peran negara kita sebagai pemimpin global di dunia industri halal,” tegas Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita.
Visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada tahun 2024 ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus berinovasi dan memajukan sektor industri yang berpotensi kuat, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. (red)