Kepala BNPT Harap Karakter Kebangsaan Dijadikan Guidence dalam Berkomunikasi di Era Digital

BANDUNG (LOMBOKEXPRESS.ID)– Teknologi Informasi dan Komunikasi kian berkembang beriringan dengan ilmu pengetahuan dan perkembangan peradaban manusia.

Hal ini membawa pengaruh yang besar dalam kegiatan penyediaan, pengelolaan, dan penyebarluasan informasi. Maka, dibutuhkan penguatan karakter nilai luhur bangsa untuk menjadi guidance dalam berkomunikasi di era digital.

“Kita sudah punya ideologi negara yang bagus. Nilai – nilai luhur bangsa yang sudah berjalan berpuluh – puluh tahun. Tidak boleh kita lepas dari nilai – nilai itu. Norma agama dan negara kita jadikan landasan dalam bermedia sosial,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar dalam Kegiatan Seminar Nasional Komunikasi Beradab pada Era Digital, pada Rabu (16/03) di Auditorium Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung.

Menurut Boy Rafli, nilai-nilai Pancasila masih sangat relevan digunakan untuk menilai, memilah dan mensaring sebuah informasi untuk dikonsumsi atau disampaikan kepada pihak lainnya.

“Nilai sila kedua Pancasila tentang kemanusiaan, harus membangkitkan kesadaran untuk berhati – hati ketika merespon berita yang ada dan menjunjung tinggi nilai keadilan,” tambahnya.

Boy Rafli yang juga merupakan Ketua Dewan Ikatan Doktor Ilmu Komunikasi Unpad berpesan agar guidance dalam berkomunikasi yang sesuai dengan karakter bangsa tersebut seyogyanya bisa mulai diinisiasi oleh seluruh sarjana komunikasi.

“Seluruh sarjana komunikasi harus menjadi pilar agar tatanan komunikasi tetap selaras dengan karakter bangsa,” pesannya.

Selaras dengan Boy Rafli, Guru Besar Ilmu Komunikasi Unpad Prof. Dr. Ninis Agustini D, M.Lib menjelaskan pentingnya santun bermedia, ditengah perubahan era digital.

“Era digital membawa banyak perubahan. Saat ini media sosial itu bicaranya lewat jari. Maka, pilih kata yang baik harus santun bermedia. Ingat, begitu informasi tersebar, kita tidak bisa menarik kembali. Jejak digital sudah terdokumentasi, buktinya sudah ada di media sosial,” terangnya.

Selain santun bermedia sosial, dibutuhkan pula adab dalam berkomunikasi yang diharapkan dapat berkontribusi dalam mewujudkan komunikasi yang efektif dan hidup yang lebih harmonis.

“Komunikasi adab itu norma atau sikap untuk mewujudkan hidup yang lebih harmonis. Tanpa adab, komunikasi tidak berjalan efektif,” tambah Guru Besar Ilmu Komunikasi Unpad Prof. Dr. Ninis Agustini D, M.Lib. (bnpt/red)

Leave a Reply