NTB dan NTT Siap Selenggarakan PON Nusa Tenggara 2028

Olahraga0 views

LOMBOK UTARA (Lombokexpress.id)–Para ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari sejumlah provinsi mendukung NTB dan NTT menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028. Mereka pun meneriakkan yel-yel “NTB-NTT Jadi” dalam silaturami yang digelar KONI NTB bersama KONI NTT di Gili Trawangan, Lombok Utara, Sabtu (19/3) malam.
Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman hadir di tengah-tengah puuhan ketum KONI provinsi dari seluruh Indonesia. Di antaranya ketum KONI Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Jambi, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, DI Jogjakarta, dan Jawa Tengah.
“Kami mengundang bapak-bapak untuk menonton MotoGP,” kata Ketum KONI NTB Mori Hanafi membuka sambutannya sambil mempermaklumkan Gubernur NTB Zulkieflimansyah tidak dapat hadir karena terkendala cuaca saat akan menyeberang dari Lombok ke Gili Trawangan yang diguyur hujan dan angin kencang malam itu.
Mori kemudian secara blak-blakan menyampaikan keinginan NTB dan NTT menjadi tuan rumah bersama PON XXII/2028. Dan itu akan ditentukan melalui bidding yang akan dilaksanakn Mei 2022 nanti.
Selama pelaksanaannya, PON sudah dilaksanakan di beberapa provinsi. Mulai dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia. PON XX di Papua. PON XXI di Aceh-Sumut. Di Kalimantan dan Sumatera pernah.
“Atas keseimbangan geografis Indonesia, selanjutnya di tengah lah. Beri kami kesempatan. Dukungan dari bapak-bapak sangat kami harapkan, dengan nama PON Nusa Tenggara,” kata Mori disambut aplaus para tamu istimewa itu.
Ketum KONI NTT, Drs Josef Nae Soi, MM tidak kalah blak-blakannya. “Kami minta dukungan bapak-bapak. Kita gak usah bidding,” katanya. Ketum KONI Pusat Marciano Norman pun tersenyum mendengar pernyataan pria yang juga menjabat wakil gubernur NTT itu.
“Pak Mori (ketum KONI NTB) kita terus terang saja. Nonton MotoGP itu hanya alat saja. Tapi kita ikat mereka (para ketum KONI provinsi yang hadir, Red),” pintanya disambut gelak tawa hadirin.
Ketum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengapresiasi semangat NTB dan NTT berjuang memenangkan bidding tuan rumah PON 2028. “Dua gubernur di daerah ini juga sangat keras keinginannya untuk menjadi tuan rumah,” ungkapnya.
Namun dia tidak bisa mengambil keputusan. Apalagi mengetok palu penetapan tuan rumah PON XXII. Dia meminta NTB-NTT dan ketum provinsi yang hadir agar mengikuti proses dan mekanisme yang berlaku.
“Selaku ketum KONI pusat, saya harus tetap berpegang pada mekanisme. Tapi saya juga tidak bisa melarang untuk meyakinkan teman-teman yang lain. Jadi biarkan saja proses ini berjalan,” sarannya.
Selanjutnya lima orang ketum KONI provinsi menyampaikan pernyataan dukungannya. Mereka merupakan perwakilan klaster daerah dari pulau besar di Indonesia. Antara lain Ketum KONI yang juga Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar, Ketum KONI Sumut John Ismadi Lubis, Ketum KONI Jatim Muhammad Nabil, Ketum KONI DI Jogjakarta Djoko Pekik Irianto, dan Ketum KONI Kalimantan Utara Muhammad Nasir.
“Gubernur kami Pak Edy (Edy Rahmayadi) sudah berstatemen mendukug NTB-NTT,” kata Ketum KONI Sumut John Ismadi Lubis.
Menurutnya untuk memajukan daerah-daerah di Indonesia, peru diberikan kesempatan menjadi tuan rumah PON. Dia pun siap menjadi “agen” bagi NTB-NTT untuk mengajak KONI se Sumatera untuk mendukung NTB-NTT menjadi tuan rumah PON XXII.
Sama dengan Sumut, Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil pun demikian. “Pak Jos (ketum KONI NTT Josef Nae Soi) sudah bertemu dengan Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa). Jadi saya harus hadir malam ini, biar tidak jadi omongan pada gubernur kami,” tuturnya disambut tawa Josef Nae Soi, Mori Hanafi, dan yang lainnya.
Sebenarnya kata Nabil, Jatim pun sudah siap-siap ikut bidding tuan rumah PON XXII. Tetapi karena “provokasi” wagub NTT, rencana itu dibatalkan. “Gubernur kami senang dan memberikan dukungan penuh pada NTB-NTT,” ungkapnya.
Kalimantan Utara pun demikian. Josef Nae Soi sudah menemui sang gubernur. “Jadi kami tetap pada apa yang disampaikan gubernur sama kami. Tunggu nanti di Labuhan Bajo (NTT) keputusannya,” katanya sambil tertawa lebar.
“Pak Jos ini sepertinya pakai ilmu komodo,” kata Ketum KONI DI Jogjakarta Djoko Pekik Irianto yang mendapat giliran berbicara.
Kendati demikian, pakar olahraga ini mengatakan bidding tuan rumah PON merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan. “Prinsipnya DIY mendukung NTB dan NTT untuk ikut bidding. Apakah mendukung? Nanti saat pertemuan di Labuhan Bajo,” tutupnya juga dengan tawa.
Sementara itu, mantan Ketum KONI NTB Andy Hadianto yang mendapat giliran terakhir berbicara mengaku sudah hafal betul nada dan gaya tepuk tangan para ketum KONI se Indonesia. Itu karena dia pernah bersama-sama selama 12 tahun menjadi ketum KONI provinsi. “Saya yakin NTB-NTT akan jadi tuan rumah,” katanya. (kim/red)

Leave a Reply