Pemprov NTB Tuai Pujian Konsil Kedokteran Indonesia

Pendidikan0 views

MATARAM-Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Prof. Dr. dr. Bachtiar Murtala, Sp.Rad(K), menilai dukungan Pemerintah Provinsi NTB dalam pembukaan Program Studi Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Mataram sangat besar dan terlibat langsung dalam persiapannya.

“Dengan Pemprov NTB terlibat langsung, ini pertanda kerjasama dan dukungan semua pihak sangat baik untuk dibukanya kedua program studi ini segera di FK Unram,” ujar dr. Bachtiar dalam kegiatan visitasi KKI di Aula Rinjani Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP), Kamis (17/06).

Sebagai ketua tim visitasi, mengaku antusias menyelenggarakan visitasi dan memberikan rekomendasi sesegera mungkin karena melihat dukungan Pemprov NTB yang begitu besar. Dikatakannya, agenda visitasi yang panjang ke berbagai daerah lain se Indonesia, tim nya memprioritaskan NTB mendapatkan kunjungan. Mengingat, kedua prodi dokter spesialis ini juga sangat banyak peminatnya di seluruh daerah karena menjanjikan.

Ia juga mengapresiasi keberanian FK Unram membuka prodi ini karena termasuk prodi besar selain Pediatri dan Penyakit Dalam. Iapun berharap hasil visitasi akan mendapatkan penilaian yang maksimal.

Sementara itu, Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd mengatakan, ikhtiar Universitas Mataram (Unram) dan Fakultas Kedokteran dalam mewujudkan Program Studi Dokter Spesialis Bedah dan Obstetri Ginekologi mendapatkan apresiasi dan komitmen dukungan penuh pemerintah provinsi.

“Kami memang berbeda dan kompak kalau urusan pembangunan untuk masyarakat,” sebut Wagub.

Komitmen tersebut seperti dikatakan Wagub karena kedua sektor pelayanan dasar tersebut benar benar diupayakan serius oleh Unram sebagai lembaga pendidikan dan Fakultas Kedokteran sebagai pendukung sektor kesehatan.

“Meski FK Unram baru berusia 18 tahun, progresnya luarbiasa. Kami pemerintah provinsi berkewajiban terlibat langsung memberikan dukungan”, tegas Wagub.

Wagub menilai kerja keras Unram dan FK Unram meningkatkan mutu dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah kontribusi besar bagi pembangunan daerah. Selain telah terakreditasi A dan menjadi sepuluh besar fakultas kedokteran se Indonesia, ikhtiar membuka program studi dokter spesialis memang sangat dibutuhkan masyarakat.

Pemprov NTB Komitmen Membangun SDM

Wakil Gubernur Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah M.Pd juga menegaskan, Pemerintah Provinsi NTB komitmen membangun sumber daya manusia berkualitas di bidang kesehatan.

“Komitmen kami sungguh sungguh karena  kami menyadari urusan SDM ini sulit dan butuh waktu lama,” ujar Wagub di Aula Rinjani Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP), Kamis (17/06).

Dijelaskan Wagub, wilayah Indonesia Timur dikatakannya masih tertinggal di sektor sumber daya manusia. Pekerjaan rumah dari kondisi ini adalah mempercepat pembangunan SDM dan mengejar ketinggalan dari daerah lain namun tetap mengutamakan kontrol kualitas sebagai prioritas.

Oleh karena itu Wagub menegaskan, tidak ada istilah bagi pemerintah provinsi dalam membangun SDM sendiri-sendiri. Ia harus bersinergi dan bekerjasama dengan seluruh stakeholder di sektor masing masing. Begitupula dengan pembukaan program studi dokter spesialis Fakultas Kedokteran Unram dinilainya sebagai upaya percepatan pembangunan SDM sektor kesehatan yang harus sepenuhnya didukung.

Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUP, Qomarul Islamiyati mengatakan, dalam proses pendidikan dokter spesialis nantinya, selain kualitas dokter secara keilmuan, SDM kesehatan juga harus melayani dengan tulus dan santun, terampil namun juga berahlak mulia.

Salah satu indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pendidikan dan kesehatan yang keluarannya adalah tenaga kesehatan profesional yang berdampak pada kemajuan bidang pelayanan kesehatan.

“Relevansinya dengan program studi dokter bedah dan obstetri ginekologi FK Unram adalah angka kematian ibu dan bayi dan kesehatan masyarakat”, ujar Wadir.

Harapannya, pembukaan program studi dokter spesialis FK Unram yang saat ini tengah melalui proses visitasi oleh Konsul Dokter Indonesia segera terwujud.

Wagub NTB Apresiasi KKI Dukung Pembukaan Prodi Dokter Spesialis UNRAM

Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah M.Pd mengapresiasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) yang memberikan rekomendasi terkait pembukaan program studi dokter spesialis Bedah dan Obstetri Ginekologi oleh Fakultas Kedokteran Unram.

“Ini akan menjadi sejarah baru dunia kesehatan dan pendidikan NTB. Terimakasih dukungan KKI atas visitasi kesiapan kita membuka kedua prodi untuk kemajuan dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Wagub dalam kegiatan visitasi KKI di Aula Rinjani Rumah Sakit Umum Provinsi, Kamis (17/06).

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, dr. Hamsu Kadriyan mengatakan, selama dua tahun proses  mempersiapkan prodi Bedah dan Obstetri Ginekologi sudah dilakukan maksimal. Dari sarana dan prasarana yang ada, RSUP juga sudah termasuk kategori rumah sakit pendidikan yang siap mendidik tenaga kesehatan terampil. Selain itu, Hamsu juga mengatakan, kedua prodi itu merupakan kebutuhan   pengembangan kampus, kebutuhan pelayanan rumah sakit dan kebutuhan masyarakat dengan tantangan bidang kesehatan yang makin dinamis dan komplek. Ia berharap hasil visitasi yang rampung Jumat besok membuahkan hasil baik.

“Semua fasilitas, dokumen dan persyaratan sudah disiapkan dengan baik. Semoga membawa keberkahan bagi masyarakat,” ucap Hamsu.

Ketua Tim Visitasi KKI, dr. Bachtiar Murtala menjelaskan, sebagai lembaga yang bertanggungjawab sesuai undang undang, tugas KKI adalah melakukan visitasi kelayakan pendidikan kedokteran, pembinaan praktek kedokteran termasuk penerapan ilmu kedokteran baru seperti kurikulum, praktek dan lainnya dan registrasi legalitas profesi dokter.

Visitasi sendiri adalah kegiatan mencocokkan verifikasi sesuai  standar kolegium yang berlaku secara administrasi dan fasilitas. Ia menambahkan, kedua prodi yang akan dibuka ini, satu satunya program studi yang harus mendapatkan rekomendasi dari KKI untuk mendapatkan izin Dikti Kemendikbud.

“Karena prodi ini betul betul baru di NTB maka beberapa kekurangan yang tertinggal harus dapat dibenahi. Harapannya sama dengan masyarakat agar prodi bisa segera dibuka karena memang ketat persyaratannya,” urai Bachtiar. (rls/dis)

Leave a Reply