Sestama BNPT RI Sebut Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Minimalisir Potensi Terjadinya Aksi Terorisme

MAJALENGKA (Lombokexpress.id)- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) sebagai leading sector penanggulangan terorisme di Indonesia berupaya maksimal dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi.

Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama kepada Mitra Deradikalisasi, BNPT RI akan membangun kolaborasi dengan masyarakat maupun pelaku usaha. Akan bekerjasama dengan Pabrik Gula Rajawali II.

“Kami ingin berkolaborasi, kami ingin bersinergi. Kami ingin bekerja sama dalam rangka menekan angka radikal terorisme dari sisi pemberdayaan ekonomi,” ungkap Sekretaris Utama BNPT RI Bangbang Surono, A.k., M.M., CA., saat menghadiri undangan survei lokasi lahan perkebunan tebu di Majalengka, pada Jumat (17/2).

Sestama BNPT ini melihat nantinya sinergi antara masyarakat dengan Pabrik Gula Rajawali II dapat memberdayakan sektor ekonomi masyarakat sekitar dari perkebunan tebu sehingga tidak mudah disusupi paham asing yang tidak sesuai dengan Pancasila.

Dia juga menyampaikan pemberdayaan ekonomi menjadi penting karena faktor pemicu seseorang terlibat aksi terorisme itu beragam, bukan hanya faktor ideologi namun juga faktor ekonomi.

Sementara itu, Direktur Operasional PG Rajawali II, Adang Sukendar Djuanda menyambut baik inisiasi dari rencana kerjasama ini. Ia pun berharap pemberdayaan ekonomi dalam rangka penanggulangan terorisme dapat berjalan dengan baik di lahan perkebunaan tebu ini.

“Lahan ini mutlak harus ditanami tebu sesuai dengan program dari pemerintah dan kami berharap kelanjutan (pertemuan) ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” ujar Adang.

Penanaman tebu dilandasi dengan adanya sertifikat Hak Guna Usaha dari pemerintah sebagai lahan tebu guna memenuhi kuota produksi gula dalam negeri. (bnpt/has)

Leave a Reply